Pesan dari Lorong Kematian

Baru sedetik berada di negeri kematian. Begitu asing, dan gelapnya pun pekat. Sayup-sayup ku dengar tangisan keluarga dan orang-orang yang pernah dekat denganku. Sesungguhnya bukan tangisan yang kini aku butuhkan. Tangisan dan airmata tidak berpengaruh apa-apa padaku. Ia hanya bermanfaat buat kalian sebagai pemuas luapan emosi di dunia. Tuhan tidak mendengar tangis kalian untukku.
Aku butuh doa kalian. Keikhlasan permohonan kalian pada Tuhan Sang Raja Kehidupan dan Kematian. Mohonkanlah keampunan Tuhan bagiku. Doa ikhlas dari kalian yang menjadikan lorong gelapku sedikit terang. Dan memberi keluasan nafasku yang beberapa waktu sempat tersumbat pekat. Doa kalian menjadi konsumsi lezat dalam kematianku, dan meluaskan tiap inci lorong sempit kematianku hingga aku bisa sedikit bergerak. Doa kalian pun menjadi penghias teman yang ada saat ini, yaitu amal ku. Amal ku tak jadi teman yang menakutkan lagi karena dihias doa dari kalian  Karena itu berdoalah untuk ku. Jangan lagi tangisi kematianku.
Aku tidak mati, tetapi aku hidup di alam kematian, sebuah lorong menuju kehidupan sesungguhnya di akhirat…
Pesanku, janganlah kalian dirikan bangunan megah di atas pusaraku. Jangan pula kalian keramatkan nisanku. Dan yang paling ingin kusampaikan adalah jangan pernah memohon dan berharap doa padaku untuk kebaikan kalian.
Waktuku telah putus. Aku tak bisa berbuat apa-apa untuk kalian. Justru seperti ku bilang, bahwa aku lah yang sangat berharap doa kalian. Jadi jangan pernah memohon keberkahan Tuhan melalui kuburanku…
Hilangkan anggapan kalian terhadap keberkahan dari aku makhluk yang mati dan tak berdaya. Aku memang guru kalian. Tapi aku tak pernah berkata aku lah ladang keberkahan.

Sungguh diri kalian sendirilah yang mampu mengupayakan keberkahan Tuhan. Sedang aku hanya menyampaikan sedikit apa yang aku tahu. Saranku melalui lorong panjang kematian nan gelap ini, cukup amalkan apa yang telah aku ajarkan dari ilmu yang diturunkan kepada Rasulullah saw. Peluk erat al-Qur’an dan Sunnah beliau. Amal kalianlah yang bisa menjadi tawasul bagi kalian kepada Tuhan, bukan hanya ziarah ke pusaraku apalagi memohon keberkahan pada nisanku. .. Sungguh jika kalian berprilaku seperti itu, aku khawatir Tuhan akan merasa aku sekutukan. Dan aku tak mau itu terjadi. Karena itulah dosa yg tak terampuni….
Jika kalian mengaku cinta kepada aku, maka taatilah Alloh dan RasulNya dengan total… Kecintaan kalian pada Alloh, Rasul, dan guru hanya berwujud pada pengamalan ajarannya. Itulah bentuk penghormatan kalian untuk Alloh dan Rasul serta guru kalian.. hanya cukup mengamalkan ajarannya secara kaffah, total… Itu sangat bermanfaat untuk diri kalian sendiri. Sedangkan yang bermanfaat buatku dalam mengisi kehidupan di lorong kematian ini hanya amal ku, dan tentunya doa ikhlas kalian kepada Tuhan untukku… Bukan tangis kesedihan atau puji-pujian kepadaku… Berdoalah untuk semua umat Islam, baik yg hidup ataupun yg telah mati,.. Dan terus berdoa untuk diriku….

Tinggalkan komentar